Selasa, 24 September 2013

GOLONGAN TRANSISI


GOLONGAN TRANSISI
A. Golongan I B
Sifat Kimia
-          Tembaga

A.     Tembaga m erupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
B.     Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.
C.     Pada umumnya lapisan Tembaga adalah lapisan dasar yang harus dilapisi lagi dengan Nikel atau Khrom. Pada prinsipnya ini merupakan proses pengendapan logam secara elektrokimia, digunakan listrik arus searah (DC). Jenis elektrolit yang digunakan adalah tipe alkali dan tipe asam

-          Perak
Perak murni memiliki warna putih yang terang. Unsur ini sedikit lebih keras dibanding emas dan sangat lunak dan mudah dibentuk, terkalahkan hanya oleh emas dan mungkin palladium. Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil.

-          Emas
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, malleable, dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi bisa terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage.
-          Ununium




Pembuatan Senyawa
-          Tembaga

Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2, namun hanya tembaga(II) yang stabil dan mendominasi dalam larutan air. Dalam larutan air, hampir semua garam tembaga(II) berwana  biru, yang karakteristik dari warna ion kompleks koordinasi 6, [Cu(H2O)6)]2+. Kekecualian yang terkenal yaitu tembaga(II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena ion kompleks [CuCl4]2- yang mempunyai bangun geometri dasar tetrahedral atau bujur sangkar bergantung pada kation pasangannya.

-          Perak
Dalam hampir semua senyawaan perak sederhana (non kompleks), logam ini mempunyai tingkat oksidasi +1 dan ion Ag+ adalah satu-satunya ion perak yang stabil dalam larutan air. Senyawa yang penting yaitu perak nitrat, satu-satunya garam perak yang sangat mudah larut dalam air dan tak berwarna.

-          Emas
Senyawa ini dapat larut dalam asam hidroklorida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat(III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen dalam “emas cair”, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan.

-          Unununium


Reaksi
-          Tembaga
A.     kedalam larutan pekat CuCl2 dalam air tambahkan ion senama Cl- dengan menambahkan padatan NaCl pekat atau gas.
 [CuCl4]2- (aq) + 6H2O (l)                     [Cu(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl (aq)
B.     [CuCl2]-. Tahap reaksi ke dua inilah yang diduga berlangsung sangat cepat sehingga memicu tahap reaksi pertama seperti berikut ini:
Cu (s) + H3O+ (aq)                         Cu+ (aq) + H2 (g) + 2H2O (l)
Cu (aq) + 2Cl- (aq)                         [CuCl2]- (aq)
C.     diklorokuprat(I) digunakan untuk mengubah benzena dianzonium klorida menjadi klorobenzena menurut reaksi sandmayer :
[C6H5N2]+ Cl- (aq)  C6H5Cl (l) + N2 (g)
-          Perak
proses yang mengekstrak perak sebagai ion kompleks disianorgentat(I), [Ag(CN)2]- :
2 Ag2S (s) + 8CN (aq) + O2 (g) + H2O (l) → 4[Zn(CN)4]- (aq) + 2S (s) + 4OH (aq)
Penambahan logam zink mengakibatkan terjadinya reaksi pendesakan, tunggal ion Ag+ oleh zink, membentuk ion kompleks yang sangat stabil [Zn(CN)4]2- :
2[Ag(CN)2]- (aq) + Zn (s) → [Zn(CN)4]2- (aq) + 2Ag (s)


-          Emas
AuCl3  yang dapat dibuat dengan meraksikan secara langsung kedua unsur bersama menurut persamaan reaksi berikut
2Au (s) + 3Cl2 (g) → 2AuCl3 (s)
-          Unununium


Warna Nyala
-          Tembaga
Tembaga memiliki warna nyala hijau-biru.









-          Perak

-          Emas

-          Unununium
B. Golongan II B
Sifat Kimia
◊ Jari-jari elektron dari atas ke bawah semakin besar, sebab jumlah kulit elektron semakin banyak.
◊ Energi ionisasi (Energi yang dibutuhkan untuk melepas elektron yang terikat paling lemah dari suatu atom netral atau suatu ion dalam keadaan gas) dari atas ke bawah semakin kecil, sebab jari-jari atom semakin besar, sehingga daya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin lemah.
◊ Titik leleh (mp) dan titik didih (bp) dari atas ke bawah semakin kecil, sebab energi kohesi (Energi tarik-menarik atom yang satu dengan lainnya) semakin kecil, sehingga diperlukan suhu yang rendah untuk memutuskan ikatan antar atom.
-          Seng
Seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur golongan 12 tabel periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..[16] Permukaan logam seng murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3, seketika berkontak dengan karbon dioksida.[17] Lapisan ini membantu mencegah reaksi lebih lanjut dengan udara dan air.
-          Kadmium
Kadmium memiliki sifat yang serupa dengan zink, kecuali cenderung membentuk kompleks. Kadmium sangat beracun, meskipun dalam konsentrasi rendah.
-          Raksa
Hg tidak dapat ditarik oleh magnet (diamagnetik) sebab semua elektronnya telah berpasangan. Unsur Hg kurang reaktif dibandingkan zink dan kadmium, dan tidak dapat menggantikan hidrogen dari asamnya, namun merkuri mampu mengkorosi alumunium dengan cepat, sehingga pengangkutan dengan pesawat dibatasi. Densitas raksa yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20% volumenya terendam.
-          Ununbium
Ununbium bersifat lebih volatil (mudah menguap) daripada raksa. Ununbium adalah unsur kimia dengan lambang Uub, nomor atom 112 dan massa atom relatif 285
Pembutan Senyawa
-          Seng
·         Logam seng telah diproduksi dalam abat ke-13 di Indina dengan mereduksi calamine dengan bahan-bahan organik seperti kapas. Logam ini ditemukan kembali di Eropa oleh Marggraf di tahun 1746, yang menunjukkan bahwa unsur ini dapat dibuat dengan cara mereduksi calamine dengan arang. Bijih-bijih seng yang utama adalah sphalerita (sulfida), smithsonite (karbonat), calamine (silikat) dan franklinite (zine, manganese, besi oksida). Satu metoda dalam mengambil unsur ini dari bijihnya adalah dengan cara memanggang bijih seng untuk membentuk oksida dan mereduksi oksidanya dengan arang atau karbon yang dilanjutkan dengan proses distilasi.

Kegunaan
Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan.
Dalam industri zink mempunyai arti penting:
● Melapisi
besi atau baja untuk mencegah proses karat.
● Digunakan untuk bahan baterai.
● Zink dan alinasenya digunakan untuk cetakan logam, penyepuhan listrik dan metalurgi bubuk.
● Zink dalam bentuk oksida digunakan untuk industri kosmetik (mencegah kulit agar tidak kering dan tidak terbakar sinar matahari), plastik, karet, sabun, pigmen warna putih dalam cat dan tinta (ZnO).
● Zink dalam bentuk sulfida digunakan sebagai pigmen fosfor serta untuk industri tabung televisi dan lampu pendar.
● Zink dalam bentuk klorida digunakan sebagai deodoran dan untuk pengawetan kayu.
● Zink sulfat untuk mordan (pewarnaan), stiptik (untuk mencegah pendarahan), sebagai supply seng dalam makanan hewan serta pupuk.
Seng adalah mikromineral yang ada di mana-mana dalam jaringan manusia/hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme.
-          Kadmium
·          Kadmium terbentuk sebagai hasil sampingdari proses pengolahan.
Kegunaan
Kadmium digunakan dalam aloy bertitik leleh rendah untuk membuat solder dalam baterai NiCd, dalam aloy roda gigi dan penyepuhan elektrik (lebih dari 50%). Senyawa kadmium digunakan sebagai penyalut berpendar fosfor dalam tabung TV.
● Kadmium sulfida digunakan sebagai pigmen (warna kuning) dan dalam semikonduktor serta bahan berpendar.
● Kadmium selenide digunakan sebagai pigmen (warna merah) dan semi konduktor.
-          Raksa
·         Logam ini diproduksi dengan cara memanaskan cinnabar pada suhu di atas 540 oC dan dengan cara mengembunkan uapnya. Bijih raksa akan menguap, dan uap-uap tersebut kemudian diambil dan didinginkan untuk membentuk logam cair raksa. Logam ini mudah membentuk campuran logam dengan logam-logam yang lain seperti emas, perak, dan timah (disebut juga amalgam).

Kegunaan
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi,insektisida, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.
● Merkuri(II) sulfida sebagai pigmen.
● Merkuri (II) klorida digunakan dalam pembuatan senyawa merkuri lainnya.
● Merkuri (I) klorida digunakan dalam sel kalomel dan sebagai fungisida.
● Merkuri sulfat sebagai katalis dalam produki asetaldehid dari asetilen dan air.
-          Unubium

Reaksi
-          Seng
● Reaksi dengan udara
Seng terkorosi pada udara yang lembab. Logam seng dibakar untuk membentuk seng (II) oksida yang berwarna putih dan apabila dipanaskan lagi, maka warna akan berubah menjadi kuning.
2Zn(s) + O2(g) → 2ZnO(s)

●Reaksi dengan halogen
Seng bereaksi dengan bromine dan iodine untuk membentuk seng (II) dihalida.
Zn(s) + Br2(g) → ZnBr2(s)
Zn(s) + I2(g) → ZnI2(s)

●Reaksi dengan asam
Seng larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk gas hidrogen.
Zn(s) + H2SO4(aq) → Zn2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)
Reaksi seng dengan asam pengoksidasi seperti asam nitrit dan HNO3 sangat kompleks dan bergantung pada kondisi yang tepat.

●Reaksi dengan basa
Seng larut dalam larutan alkali seperti potassium hidroksida dan KOH untuk membentuk zinkat.
-          Kadmium

●Reaksi dengan udara
Kadmium dibakar untuk menghasilkan kadmium (II) oksida.
2Cd(s) + O2(g) → 2CdO(s)

●Reaksi dengan halogen
Kadmium bereaksi dengan fluorin, bromine dan iodine untuk membentuk kadmium (II) dihalida.
Cd(s) + F2(g) → CdF2(s)
Cd(s) + Br2(g) → CdBr2(s)
Cd(s) + I2(g) → CdI2(s)

●Reaksi dengan asam
Kadmium larut perlahan dalam asam sulfat encer untuk membentuk campuran yang mengandung ion kadmium (II) dan gas hidrogen.
Cd(s) + H2SO4(aq) → Cd2+(aq) +SO42- (aq) + H2(g)

●Reaksi dengan basa
Kadmium tidak akan larut dalam larutan alkali.

-          Raksa

●Reaksi dengan udara
merkuri dibakar hingga suhu 350ºC untuk membentuk merkuri (II) oksida.
2Hg(s) + O2(g) → 2HgO(s)

●Reaksi dengan halogen
Logam merkuri bereaksi dengan fluorin, klorin, bromine dan iodine untuk membentuk merkuri (II) dihalida.
Hg(s) + F2(g) → HgF2(s)
Hg(s) + Cl2(g) → HgCl2(s)
Hg(s) + Br2(g) → HgBr2(s)
Hg(s) + I2(g) → HgI2(s)

●Reaksi dengan asam
Merkuri tidak bereaksi dengan asam non oksidasi, tetapi bereaksi dengan asam nitrit terkonsentrasi atau asam sulfur terkonsentrasi untuk membentuk komposisi merkuri (II) dengan nitrogen atau sulfur oksida.
-          Ununbium

Warna Nyala
·         Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan mengeluarkan asap seng oksida.
·         Kadmium
·         Raksa
·         Unubium


C. Golongan IIIB
Sifat Kimia
-          Scandium
Skandium adalah logam perak-putih yang berubah warna menjadi kekuningan atau kemerahjambuan jika diekspos dengan udara. Elemen ini lunak dan lebih menyerupai itrium dan metal-metal langka lainnya ketimbang aluminium atau titanium. Ia ringan dan memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada aluminium, menjadikannya bahan yang sangat diminati oleh perangcang pesawat antariksa. Skandium tidak terserang dengan campuran 1:1 HNO3 dan 48% HF.

-          Litrium
-          Yttrium Allumunium garnet Y­3All5O12
-          Yttrium(III)Oksida Y2O3
Bagian ini berisi daftar beberapa senyawa biner dengan halogen (dikenal sebagai halida), oksigen (dikenal sebagai oksida), hidrogen (dikenal sebagai hidrida), dan beberapa senyawa lainnya yttrium. Untuk setiap senyawa, sebuah bilangan oksidasi formal untuk yttrium diberikan, tetapi kegunaan nomor ini terbatas untuk-blok elemen p pada khususnya.

-          Lanthanum
Reaksi dengan air
Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida
4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)

Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)
2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)

Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)
-          Actinium
Aktinium menunjukkan sifat kimia yang mirip dengan lantanum. Karena kesamaan ini pemisahan aktinium dari lantanum dan unsur tanah jarang lainnya, yang juga ada dalam bijih uranium menjadi sulit. Ekstraksi pelarut dan pertukaran ion kromatografi digunakan untuk pemisahan. Hanya sejumlah senyawa aktinium dikenal, misalnya ACF 3, AcCl 3, AcBr 3, AcOF, AcOCl, AcOBr, Ac 2 S 3, Ac2O, dan AcPO3. Semua senyawa yang disebutkan adalah serupa dengan senyawa lantanum dan menunjukkan bahwa senyawa aktinium umumnya memiliki bilangan oksidasi +3.

Pembuatan Senyawa
-          Scandium
Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)
elektrolisa ini berasal dari leburan dari potassium, lithium, scandium klorida pada suhu 700-800 0C. Penelitian ini dilakukan oleh Fischer, Brunger, Grieneisen.

-          Litrium
Logam litrium tersedia secara komersial sehingga tidak perlu untuk membuatnya di laboratorium. Itrium ditemukan dalam mineral lathanoid dan ekstraksi itrium dan logam lanthanoid dari bijih sangat kompleks. Logam ini merupakan  garam ekstrak dari bijih oleh ekstraksi dengan asam sulfat (H 2 SO 4), asam klorida (HCl), dan sodium hidroksida (NaOH). Teknik modern untuk pemurnian campuran garam lanthanoid tersebut  melibatkan teknik kompleksasi selektif, ekstraksi pelarut, dan kromatografi pertukaran ion.

-          Lanthanum
-          Jarang sekali logam La murni atau senyawa oksidanya mempunyai kegunaan yang spesifik. Karena unsur-unsur kimia mempunyai kesamaan maka mereka sangat sulit untuk dipisahkan. Campuran tersebut akan lebih termaanfaatkan dari pada bentuk murninya. sebagai contoh : “misch metal” adalah campuran dari beberapa “rare earth” dan biasa digunakan untuk “lighter flints’ dan bentuk oksidasinya juga digunakan dalam phosphor layar televisi (LaMgAl11O19) dan beberapa peralatan flouresen serupa.
La2O2 digunakan untuk membuat kaca optic khusus (kaca adsorbsi infra merah, kamera dan lensa teleskop). Jika La ditambahkan di dalam baja maka akan meningkatkan kelunakan dan ketahanan baja tersebut. La digunakan sebagai material utama dalam elektroda karbon (carbon arc electrodes). Garam-garam La yang terdapat dalam katalis zeolit digunakan dalam proses pengkilangan minyak bumi , karena La dapat menstabilkan zeolit pada temperatur tinggi.
-          Salah satu kegunaan senyawa-senyawa gol Lanthanida adalah pada industri perfilman untuk penerangan dalam studio dan proyeksi.
-          Lantanum dapat mengadsorbsi gas H2 sehingga logam ini disebut dengan “hydrogen sponge” atau sepon hydrogen. Gas H2 tersebut terdisosiasi menjadi atom H, yang mana akan mengisi sebagian ruangan (interstice) dalam atom-atom La. Ketika atom H kembali lepas ke udara maka mereka kembali bergabung membentuk ikatan H-H.

-          Aktinium

Sifat keradioaktifan dari Ac 150 kali lebih besar dari Radium, sehingga memungkinkan untuk menggunakan Ac sebagai sumber netron. Sebaliknya Ac jarang digunakan dalam bidang Industri.
Ac-225 digunakan dalam pengobatan, yaitu digunakan dalam suatu generator untuk memproduksi Bi-213. Ac-225 juga dapat digunakan sebagai agen untuk penyembuhan secara “radio-immunoterapi”.

Reaksi
-          Scandium
Reaksi dengan air:
Ketika dipanaskan maka Skandium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6H2O(aq) 2Sc3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)

Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk scandium (III)oksida
4Sc(s) + 3O2(g) 2Sc2O3(s)

Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida
2Sc(s) + 3F2(g) 2ScF3(s)
2Sc(s) + 3Cl2(g) 2ScCl3(s)
2Sc(s) + 3Br2(l) 2ScBr3(s)
2Sc(s) + 3I2(s) 2ScI3(s)

Reaksi dengan asam
Skandium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Sc (III) dan gas hidrogen
2Sc(s) + 6HCl(aq) 2Sc3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)

-          Litrium
o Reaksi dengan air
Ketika dipanaskan maka logam Yttrium akan larut dalam air membentuk larutan yang terdiri dari ion Y (III) dan gas hidrogen
2Y(s) + 6H2O(aq) 2Y3+(aq) + 6OH-(aq) + 3H2(g)

o Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Yttrium (III)oksida
4Y(s) + 3O2(g) 2Y2O3(s)

o Reaksi dengan halogen
Skandium sangat reaktif ketika bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk trihalida

2Y(s) + 3F2(g) 2YF3(s)
2Y(s) + 3Cl2(g) 2YCl3(s)
2Y(s) + 3Br2(g) 2YBr3(s)
2Y(s) + 3I2(g) 2YI3(s)

o Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen

2Y(s) + 6HCl(aq) 2Y3+(aq) + 6Cl-(aq) + 3H2(g)


-          Lanthanum
o Reaksi dengan air
Lantanum cukup elektropositif dan bereaksi secara lambat dengan air dingin tapi cukup cepat jika bereaksi dengan air panas membentuk lanthana hidroksida dan gas hidrogen
2La(s) + 6H2O(g) 2La(OH)3(aq) + 3H2(g)

o Reaksi dengan oksigen
Pada reaksi dengan udara atau pembakaran secara cepat maka akan membentuk Lanthana (III)oksida
4La(s) + 3O2(g) 2La2O3(s)

o Reaksi dengan halogen
Logam lanthanum bereaksi dengan semua unsur halogen membentuk lanthana ( III) halida
2La(s) + 3F2(g) 2LaF(s)
2La(s) + 3Cl2(g) 2LaCl(s)
2La(s) + 3Br2(g) 2LaBr(s)
2La(s) + 3I2(g) 2LaI(s)

o Reaksi dengan asam
Yttrium mudah larut dalam asam klrida untuk membentuk larutan yang mengandung ion Y (III) dan gas hidrogen
2La(s) + 3H2SO4(aq) 2La3+(aq) + 3SO42-(aq) + 3H2(g)

-          Actinium
Reaksi dengan oksigen
Aktinium mudah terbakar membentuk aktinium (III) oksida

4Ac(s) + 3O2(g) 2Ac2O3(s)
Warna Nyala
-          Scandium
-          Litrium
-          Lanthanum
-          Actinium
D. Golongan IV B
Sifat Kimia
Logam-logam ini sangat keras, merupakan konduktor yang baik memunyai titik didih dan titik cair yang tinggi. Tidak reaktif pada suhu kamar tetapi jika dipanaskan dengan O2 pada suhu di atas 600 C akan membentuk MO2, sedang dengan halogen akan membentuk MX4.
Dalam larutan asam atau basa, logam ini tidaklah larut karena justru membentuk oksidanya sebagai pelindung. Meskipun begitu, Zr larut dalam Aquaregia sedang Ti dapat larut dalam HF yang kemudian membentuk H2TiF6 dan H2.
Hf mempunyai jari-jari atom yang sama dengan Zr dan oleh karena itu keduanya memiliki sifat yang sama. Maka dari alasan inilah keduanya sukar dipisahkan.
-          Titan
Sifat Kimia Titan
a)      Simbol                           :      Ti
b)      Radius Atom                 :      1.45 Å
c)      Volume Atom               :      10.6 cm3/mol
d)      Massa Atom                  :      47.88
e)      Titik Didih                     :      3560 K
f)       Radius Kovalensi          :      1.32 Å
g)      Struktur Kristal              :      Heksagonal
h)      Massa Jenis                   :      4.54 g/cm3
i)        Konduktivitas Listrik     :      2.6 x 106 ohm-1cm-1
j)        Elektronegativitas          :      1.54
k)      Konfigurasi Elektron     :      [Ar]3d2 4s2
l)        Formasi Entalpi             :      18.6 kJ/mol
m)    Konduktivitas Panas      :      21.9 Wm-1K-1
n)      Potensial Ionisasi           :      6.82 V
o)      Titik Lebur                    :      1935 K
p)      Bilangan Oksidasi         :      4,3
q)      Kapasitas Panas             :      0.523 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan       :           455.2 kJ/mol

-          Sirkon
     Sifat Kimia Sirkon
a)    Simbol                           :      Zr
b)   Radius Atom                 :      1.6 Å
c)    Volume Atom                :      14.1 cm3/mol
d)   Massa Atom                  :      91.224
e)    Titik Didih                     :      4682 K
f)    Radius Kovalensi          :      1.45 Å
g)    Struktur Kristal              :      Heksagonal
h)   Massa Jenis                   :      6.51 g/cm3
i)     Konduktivitas Listrik     :      2.3 x 106 ohm-1cm-1
j)     Elektronegativitas          :      1.33
k)   Konfigurasi Elektron     :      [Kr]4d2 5s2
l)     Formasi Entalpi             :      21 kJ/mol
m) Konduktivitas Panas      :      22.7 Wm-1K-1
n)   Potensial Ionisasi           :      6.84 V T
o)   itik Lebur                       :      2128 K
p)   Bilangan Oksidasi          :      4
q)   Kapasitas Panas             :      0.278 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan       :           590.5 kJ/mo

-          Hafnium
Sifat Kimia Hafnium
a)      Simbol                        :      Hf
b)      Radius Atom               :      1.67 Å
c)      Volume Atom             :      13.6 cm3/mol
d)      Massa Atom                :      178.49
e)      Titik Didih                  :      4857 K
f)       Radius Kovalensi        :      1.44 Å
g)      Struktur Kristal            :      Heksagonal
h)      Massa Jenis                 :      13.31 g/cm3
i)        Konduktivitas Listrik :      3.4 x 106 ohm-1cm-1
j)        Elektronegativitas        :      1.3
k)      Konfigurasi Elektron   :      [Xe]4f14 5d2 6s2
l)        Formasi Entalpi           :      21.76 kJ/mol
m)    Konduktivitas Panas   :      23 Wm-1K-1
n)      Potensial Ionisasi        :      6.65 V
o)      Titik Lebur                  :      2504 K
p)      Bilangan Oksidasi       :      4
q)      Kapasitas Panas          :      0.14 Jg-1K-1
r)       Entalpi Penguapan      :      661.07 kJ/mol

-          Rutherfordium
-          Simbol                                    :      Rf
-          Radius Atom                           :      Å
-          Volume Atom                         :      cm3/mol
-          Massa Atom                            :      -261
-          Titik Didih                              :      K
-          Radius Kovalensi                    :      Å
-          Struktur Kristal                       :      n/a
-          Massa Jenis                             :      g/cm3
-          Konduktivitas Listrik              :      x 106 ohm-1cm-1
-          Elektronegativitas                   :      n/a
-          Konfigurasi Elektron              :      [Rn]5f14 6d2 7s2
-          Formasi Entalpi                       :      kJ/mol
-          Konduktivitas Panas               :      Wm-1K-1
-          Potensial Ionisasi                    :      V
-          Titik Lebur                              :      K
-          Bilangan Oksidasi                   :      n/a
-          Kapasitas Panas                      :      Jg-1K-1
-          Entalpi Penguapan                  :      kJ/mol


Pembuatan Senyawa
-          Titanium
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah Rutile dan Ilmenite, yang tersebar luas di seluruh bumi. Ada 2 bentuk allotropic dan 5 isotop alami dari unsur ini;Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah sifat yang sama kuatnya dengan baja namun hanya dengan 60% berat baja.
Unsur Titanium terdapat dalam bentuk senyawa : TiB2 (Titanium Borida), TiC ( Titanium Carbida), TiO2 ( Titanium Dioksida), TiN (Titanium Nitrida).
-          Sirkon
Zirkonium banyak terdapat dalam alam mineral seperti zircon (Hyacianth) dan zirconia (baddeleyit). Baddeleyit sendiri merupakan oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk pelapis tanur tinggi.
-          Hafnium
Logam ini diperkirakan menyusun kurang lebih 0,00058 % dari lapisan bumi. Logam ini ditemukan dalam campuran senyawa Zirkonium yang mana tidak ditemukan dalam unsur bebas di alam. Mineral yang mengandung Zirkonium seperti Alvite [(Hf, Th, Zr) SO4 H2O], Thortveitite dan Zirkon (Zr SlO4) biasanya mengandung 1%-5% Hf. Antara logam Hafnium dan Zirkonium mempunyai sifat yang sama sehingga sulit dipisahkan. Perlu diketahui bahwa Hafnium ditemukan sebagai produk sampingan dari pemurnian Zirkonium.
-          Rutherfordium
Unsur ini merupakan unsur sintetik yang merupakan isotop yang mengalami peluruhan melalui reaksi fisi yang berjalan spontan.

Reaksi
-          Titanium
·         Reaksi dengan Air
Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen.
Ti(s) + 2H2O(g) → TiO2(s) + 2H2(g)

·         Reaksi dengan Udara
Ketika Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang dan ketika dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida.
Ti(s) + O2(g) → TiO2(s)
2Ti(s) + N2(g) →TiN(s)

·         Reaksi dengan Halogen
Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor berlangsung pada suhu 200°C.
Ti(s) + 2F2(s) → TiF4(s)
Ti(s) + 2Cl2(g) → TiCl4(s)
Ti(s) + 2Br2(l) → TiBr4(s)
Ti(s) + 2I2(s) → TiI4(s)

·          Reaksi dengan Asam
Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)3-
2Ti(s) + 2HF (aq) → 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)

·         Reaksi dengan Basa
Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keaaan panas.

-          Sirkon
·         Reaksi dengan Air
Zirkonium tidak bereaksi dengan air pada keadaan di bawah normal.
v Reaksi dengan Udara
Zr (s) + O2 (g) → ZrO2 (s)

·         Reaksi dengan Halogen
Zirkonium bereaksi dengan Halogen membentuk Zirkonium (IV) Halida.
Zr (s) + 2F2 (g) → ZrF4 (s)
Zr (s) + 2Cl2 (g) → ZrCl4 (s)
Zr (s) +2Br2 (g) → ZrBr4 (s)
Zr (s) + 2I2 (g) → ZrI4 (s)

·         Reaksi dengan Asam
Hanya terdapat sedikit kemungkinan logam Zirkonium bereaksi dengan asam. Zirkonium tidak dapat bercampur dengan asam hidrofluorik, HF, membentuk kompleks fluoro.

-          Hafnium
Logam Hafnium resistan terhadap kondisi alkali, namun Hafnium bereaksi dengan Halogen membentuk Hafnium Tetrahalides, misalnya HfCl4, Hf f4.
Selain itu, pada temperature tinggi, Hafnium dapat bereaksi dengan Oksigen membentuk HfO2, dengan Nitrogen membentuk HfN yang mana mempunyai titik didih 3305oC, dengan Karbon membentuk HfC, dengan Melting Point mendekati 3890oC ,dan Boron, Silikon serta Sulfur.
Reaksi dengan Air
Tidak bereaksi dengan Air di bawah kondisi normal.
Reaksi dengan Udara
Hf (s) + O2 (g) → HfO2 (s)
Reaksi dengan Halogen
Hf (s) +2F2 (g) → HfF4 (s)

-          Rutherfordium
Sifat dari unsur Rutherfordium belum diketahui
Warna Nyala
             titanium
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/warnanyalakalium.jpg


E. Golongan V B
Sifat Kimia
-          Vanadium
- Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100 º C membentuk vanadium hidrida yang stabil.
- Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentuk V2O (coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3 (hitam), V2O4 (biru), akhirnya V2O5 (orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
- Bila dipanaskan dengan Cl2 kering terbentuk VCl4.
- Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl/dingin, melepaskan H2 dengan HF dan membentuk larutan hijau.
-          Niobium
memiliki sifat kimia seperti unsur non logam. Tetapi membentuk beberapa anion. Halida dan oxihalida sangat mudah menguap dan mudah terhidrolisa.
-          Tantalum
memiliki sifat kimia seperti unsur non logam. Tetapi membentuk beberapa anion. Halida dan oxihalida sangat mudah menguap dan mudah terhidrolisa.
-          Dubnium
Karena inti atom dubnium sangat besar maka dubnium merupakan unsur yang tidak stabildan dapat segera meluruh ketika terbentuk.


Pembuatan Senyawa
-          Vanadium
Setelah PbCl2 dipisahkan, larutan ditambah NH4Cl dan dijenuhkan dengan NH3, sehingga terbentuk NH4VO3 yang bila dipanaskan akan terbentuk V2O5.

-          Niobium
Logam Niobium bersifat tipis, lunak, keabu-abuan, mengkilat, dapat dibengkokkan, titik cair tinggi (Nb= 2468 ° C)

-          Tantalum
Digunakan dalam pembuatan anak timbangan dalam laboratorium
Digunakan dalam membuat piranti elektronika
Dalam pembuatan lensa kamera
Untuk memproduksi variasi campuran logam yang memiliki titik didih tinggi serta kekuatan yang baik
Pembuatan peralatan karbit yang terbuat dari logam
Digunakan dalam pembuatan komponen mesin jet

-          Dubnium
Senyawa yang dapat terbentuk misalnya Db2O5 (Dubnium pentoksida), DbX5 (Dubnium Halida), senyawa kompleks halida DbO43- , DbF6-, DbF83-. Keterangan lain tentang unsur Dubnium belum diketahui secara pasti.
Reaksi
-          Vanadium
Ferrovanadium dihasilkan dengan mereduksi V205 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. SiO2 yang dihasilkan direaksikan dengan CaO membentuk kerak CaSiO3(l). reaksinya sebagai berikut.
2 V205(s) + 5Si(s)                                     { 4V(s) + Fe(s) } + 5 SiO2(s)
SiO2(s) + CaO(s)                          CaSiO3
 Kemudian ferrovanadium dipisahkan dengan CaSiO3.

-          Niobium

-          Tantalum

-          Dubnlum





Warna  Nyala
-          Vanadium
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/warnanyalakalium.jpg
Vanadium dengan biloks +2 menghasilkan warna nyala api Ungu
Vanadium ( Biloks +4 )
http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/gambar-spektrum-emisi-sesium1.jpg
Vanadium dengan biloks + 4 menghasilkan warna nyala api Biru
Vanadium ( Biloks +5 )
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/warnanyalalitium.jpg
Vanadium dengan biloks +5 menghasilkan warna nyala api Merah

-          Niobium
-          Tantalum
-          Dubnium


F. Golongan VI B
Sifat Kimia
-          Khrom
a)    Warna                                       :   Perak metalik
b)   Fasa                                           :   padat
c)    Enthalpy pengatomannya          :   121,8 KJ/mol pada 250 C;
d)   Keelektronegatifan                    :   1,66.
e)    Enthalpy peleburannya         :    15,3 KJ/mol dan
f)    enthalpy penguapannya       :    341,8 KJ/mol
g)    kapasitas panas                     :    23,35 J/mol K
h)   konduktifitas panasnya       :    93,9 W/m K
i)     rasio racun                            :    0,21.
j)     kecepatan suara                      5940 m/s
k)   kekerasan
(1)     Kekerasan Brinell          :    1120 Mpa
(2)     kekersasan mohsnya          :   8,5 Mpa
(3)     kekerasan vickersnya         :   1060 Mpa
l)     modulus yaitu
(1)     modulus young              :    297 Gpa
(2)     modulus shear               :    5940 Gpa
(3)     modulus Bulk                :    160 Gpa
m) resistvittas electric                :    125 Ωm
n)   konduktivitas electric           :    0,0774x106 /cmΩ

-          molybdenum

-          wolfram

Tungsten murni adalah logam yang berwarna putih timah hingga abu-abu baja. Tungsten yang sangat murni dapat dipotong dengan gergaji besi dan bisa dibentuk dengan mudah. Dalam keadaan tidak murni, tungsten rapuh dan membutuhkan kerja keras untuk bisa membentuknya. Tungsten memiliki titik cair tertinggi darisemua unsur logam, dan pada suhu 1650oC memiliki kekuatan regang tertinggi. Tungsten teroksidasi di udara dan harus dilindungi bila disimpan pada suhu yang meningkat. Pemuaian akibat panasnya hampir sama dengan kaca borosilikat, yang membuatnya berguna untuk segel dari kaca ke logam.

-          Seaborgium
Seaborgium memiliki no atom 106, massa molekul relative 266 g/mol, dan memiliki konfigurasi electron 2,8,18,32,32,12,2. seaborgium termasuk gol 6, periode 7, blok d, termasuk golongan logam dan memiliki keadaan oksidasi Sg6+ dan memiliki energi ionisasi 730. untuk informasi yang lain dari seaborgium belum diketahui.
Pembuatan Senyawa
-          Khrom
Kromium dapat membentuk senyawa dengan biloks +2, +3, +6. Kromium(II) dalam air merupakan reduktor kuat. Kromium(VI) dalam larutan asam tergolong oksidator kuat. Misalnya, ion dikromat (Cr2O72–)dapat direduksi menjadi ion Cr3+:
Cr2O72–(aq) + 14H+(aq) + 6e– → 2Cr3+(aq) + 7H2O(l)

Biloks
Senyawa
2
CrX2
3
CrX3, Cr2O3, dan Cr(OH)3
6
K2Cr2O7, Na2CrO4, dan CrO3

Dalam larutan basa, kromium(VI) terdapat sebagai ion kromat, tetapi daya oksidatornya berkurang.
CrO42–(aq) + 4H2O(l) + 3e– → Cr(OH)3(s) + 5OH(aq)
Kromium(VI) oksida (CrO3) larut dalam air membentuk larutan asam kuat yang berwarna merah-jingga:
2CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + Cr2O72–(aq)

-          Molibdenium
Molybdenum disulfat adalah minyak pelumas yang bagus khususnya pada suhu tinggi. Molybdenum juga digunakan dibeberapa aplikasi elektronik, sebagai logam penghantar listrik pada lapisan TFTS. Lebih dari 66% molybdenum digunakan untuk campuran logam. Molybdenum telah ditemukan disemua kelas organisme. Molybdenum ditemukan pada 2 kelompok enzim, yaitu nitrogenases dan molybdopterins. Debu molybdenum dan bahan-bahan penyusun molybdenum seperti molybdenum trioksidn dan pelarut air molybdates, mungkin beracun jika terhirup atau tertelan. Tes laboratorium menduga perbandingan dengan anyak logam bera, molybdenum merupakan racun yang rendah.

-          Wolfram
Ekstraksi Molibdenum
Logam Molibdenum murni dapat diperoleh dari Molibdenum trioksida (Mo0 3) dalam berbagai cara. Molibdenit ini pertama dipanaskan sampai suhu 700°C (1292°F) dan sulfida yang teroksidasi menjadi oksida (VI) molibdenum melalui udara:
2MoS2 + 7O2 → 2MoO3 + 4SO2
Bijih teroksidasi kemudian dipanaskan sampai 1.100°C (2010°F) untuk menghaluskan oksida, atau pencucian dengan amonia yang kemudian bereaksi dengan oksida (VI) molibdenum untuk membentuk molybdate yang larut dalam air:
MoO3 → NH4OH + 2(NH4) 2(MoO4) + H2O
Tembaga merupakan pengotor yang kurang larut dalam amonia sehingga digunakan hidrogen sulfida untuk mengendapkannya.

-          Seaborgium
Seaborgium pertama kali diproduksi oleh sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Albert Ghiorso bekerja di Lawrence Berkeley Laboratory di Berkeley, California, pada tahun 1974. Unsur 106, Seaborgium dibuat dengan  reaksi 249Cf(18O,4n)263X (membombardir atom Californium-249 dengan ion oksigen) dengan menggunakan mesin yang disebut Super-Heavy Ion Linear Accelerator. Benturan atom memancarkan alfa menjadi Rutherfordium (Seaborgium), kemudian emisi alfa menjadi Nobelium, dilanjutkan dengan peluruhan alfa antara Seaborgium dan Nobelium. Unsur ini diidentifikasi memiliki energi alfa 9.06 dan 9.25MeV dengan masa paruh waktu sekitar 0.9+/-0.2 detik.

Reaksi
-          Khorm
Adapun reaksi yang terjadi pada Chromium sebagai berikut :
- Reaksi dengan air
Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
- Reaksi dengan oksigen
tidak bereaksi denfan oksigen pada suhu ruangan
- Reaksi dengan halogen
Krom bereaksi dengan fluoride pada 4000 C dan pada tekanan 200-300 atm membentuk chromium (IV) fluoride.
Reaksi:
Cr(s) + 3F2(g) CrF6(s)
Dibawah kondisi ekstrim, chromium (V) fluoride dapat dibentuk.
Reaksi :
2Cr(s) + 5F2(g) 2CrF5(s)
Dibawah kondisi lebih normal, reaksi chromium dengan halogen membentuk chromium (III) trihalides.
Reaksi :
2Cr(s) + 3F2(g) 2CrF3(S)
2Cr(s) + 3Cl2(g) 2CrCl3(S)
2Cr(s) + 3Br2(g) 2CrBr3(S)
2Cr(s) + 3I2(g) 2CrI3(S)
-          Molybdenum
- Reaksi dengan air
Tidak bereaksi dengan air pada suhu ruangan.
- Reaksi dengan oksigen
- Tidak bereaksi dengan oksigen pada suhu ruangan/normal. Pada temperature tinggi membentuk molybdenum (VI) trioxide.
Reaksi :
2MO(S) + 3O2(g) 2MoO3(S)
- Reaksi dengan halogen
Pada temperatur ruangan Mo breaksi dengan fluorine membentuk Molybdenum (VI) fluoride.
Reaksi :
Mo(S) + 3F2(g) MoF6(l)
-          Wolfram
- Reaksi dengan air
Pada temperatur ruang, tungsten tak bereaksi dengan air
- Reaksi dengan oksigen
Pada temperatur ruang, tungsten tak bereaksi dengan oksigen. Pada temperature elevasi ( read : hot ) maka terbentuk trioxide tungsten (VI) oxide.
Reaksi :
2W(S) + 3O2(g) 2WO3(S)
- Reaksi denfan halogen
Tungsten bereaksi dengan fluoride pada temperatur kamar membentuk tungsten (VI) fluoride. Reaksi:
W(S) + 3F2(g) WF6(g)
-          Seaborgium

Warna Nyala
-          Khrom
Kromium ( biloks +2 )
http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/10/gambar-spektrum-emisi-sesium1.jpg
Kromium dengan biloks +2 menghasilkan warna nyala api Biru

Khrom ( Biloks +3 )
Krom dengan biloks +3 menghasilkan warna nyala api Hijau

Khrom ( Biloks +6 )
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/warnanyalanatrium.jpg
Kromium dengan biloks +6 menghasilkan warna nyala api Jingga/orange

G. Golongan VII B
Sifat Kimia
-          Mangan
Mangan logam yang sangat keras, rapuh, sedikit keabu-abuan masa jenis 7,2.
Logam murni tak bereaksi dengan air tetapi bereaksi dengan uap air, larut dalam asam. Dengan HNO3 yang sangat encer melepaskan H2.
Pemanasan dalam N2 pada suhu 12000C membentuk Mn3N2. mangan juga dapat bereaksi dengan karbon, belerang dan klor.
-          Toknesium
o   Fase                                 :    Padat
o   Massa jenis(suhu kamar) :    11 g/c m3
o   Titik lebur                        :    2430 K
o   Titik didih                        :    4538 K
o   Kalor peleburan               :    33.29 kJ/mol
o   Kalor penguapan             :    585.2 kJ/mol
o   Kapasitas kalor                :    24.27 J/mol K
o   Elektronegativitas            :    1.9
o   Energi ionisasi                 :    703 kJ/mol
o   Jari-jari atom                   :    135 pm
Afinitas elektron          :           -53 kJ/mol

-          Renium
Renium adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang mempunyai lambang Re dan nomor atom 75. Renium pertama kali ditemukan oleh Walter Noddack, Ida Tacked an Otto Berg tahun 1925. renium merupakan logam transisi yang berbentuk padat dan berwarna putih keabuan. Renium mempunyai daya rentang dan elastisitas tinngi. Campuran renium-molybdenum adalah sangat superkonduktif pada suhu 10K.

-          Bohrium
Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan. Bohrium ditemukan oleh ilmuwan soviet di “Joint Institute for Nuclear Research” di Dubna, Soviet (Rusia) pada tahun 1976. Pada tahun 1975 ilmuwan Soviet di Dubna melakukan sintesis elemen 107 yang hanya dapat bertahan selam 2/1000detik.


Pembuatan Senyawa
-          Mangan
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya. Prosesnya ada beberapa cara antara lain:
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga terjadi reaksi:
Mn3O4 + 4C → 3Mn + 4CO
MnO +2C → Mn + 2CO
Proses alumino thermic
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan terus sampai pijar(merah) dimana MnO2 akan berubah menjadi Mn3O4
MnO2 → Mn3O4 + O2
Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn
Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity
Bijih yang sudah dipekatkan dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn3O4
Mn3O4 diubah menjadi MnSO4
Mn3O4 dipanaskan bersama H2SO4 encar maka terbentuk MnSO4 (larut) dan MnO2 (tak larut). MnO2 dapat dipijarkan lagi menjadi Mn3O4 dan proses diulang seperti diatas.
Elektrolisa larutan MnSO4 dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan menguap lebih dulu dan tinggal mangan.

-          Toknesium
Toknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum dengan deuteron (hydrogen berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan pertama. Di bumi teknesium diproduksi melalui peluruhan uranium 235 di reactor nuklir. Teknesium juga dideteksi pada spektra bintang dan matahari.

-          Renium
Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH4ReO4 dalam stream atau aliran hidogen melalui reaksi:
2 NH4ReO4 + 4H2 → 2Re + N2 + 8H2O

-          Bohrium

Reaksi
-          Mangan
1.      Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:
Mn(s) + 2H2O → Mn(OH)2 +H2

2. Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) + 2O2 → Mn3O4(s)
3Mn(s) + N2 → Mn3N2(s)

3. Reaksi dengan halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) +Cl2 → MnCl2
Mn(s) + Br2 → MnBr2
Mn(s) + I2 → MnI2
Mn(s) + F2 → MnF2
Selain bereaksi dengan flourin membentuk mangan (II) flourida, juga menghasilkan mangan (III) flourida sesuai reaksi:
2Mn(s) + 3F2 → 2MnF3(s)

4. Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen sesuai reaksi:
Mn(s) + H2SO4 → Mn2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

-          Toknesium
1.Reaksi dengan air
Teknesium tidak beraksi dengan air

2.Reaksi dengan udara
Teknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktif. Ketika dibakar dengan oksigen menghasilkan teknesium (VII) oksida sesuai reaksi :
4Tc(s) + 7O2(g) → 2Tc2O7(s)

3.Reaksi dengan halogen
Teknesium direaksikan dengan fluorin menghasilkan campuran teknesium (VI) fluoride, sesuai reaksi :
Tc(s) + F2(g) → TcF6(s)
2Tc(s) + 7F2(g) → 2TcF7(s)

4.Reaksi dengan asam
Teknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflourik (HF). Teknesium dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) atau H2SO4, dimana dalam keduanya akan teroksidasi untuk membentuk larutan asam perteknetik (HTcO4), yang memiliki bilangan oksidasi stabil +7.

-          Renium
1.      Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
2.       Reaksi dengan udara
Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII) oksida sesuai reaksi
4Re(s) + 7O2(g) → 2Re2O7(s)
3.      Reaksi dengan halogen
Renium bereaksi dengan fluorin menghasilkan senyawa renium (VI) fluoride dan renium (VII) flurida, reaksi:
Re(s) + 3F2(g) → ReF6(s)
2Re(s) + 7F2(g) → 2ReF7(s)
4.       Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroflorik (HF), tetapi dapat larut dalam asam nitrit (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) dimana dalam keduanya renium akan teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO4) yang memiliki bilangan oksidasi yang stabil +7.

-          Bohrium







Warna Nyala
-          Mangan
Mangan ( Biloks +2 )
http://catatankimia.com/wp-content/uploads/warnanyalalitium.jpg
Mangan dengan biloks +2 menghasilkan warna nyala api merah muda
Mangan ( Biloks +3,+4,+5 )
Mangan dengan biloks +3 dan +4 warna nyala coklat serta +5 warna nyala biru
Mangan ( biloks +6 )
Menghasilkan warna nyala api hijau


H. Golongan VIII B
a. Besi (Fe)





1) Sifat Kimia Besi
a)    Unsur besi  bersifat elektropositif (mudah melepaskan elektron) sehingga bilangan oksidasinya bertanda positif. 
b)   Fe dapat memiliki biloks 2, 3, 4, dan 6. Hal ini disebabkan karena perbedaan energy elektron pada subkulit 4s dan 3d cukup kecil, sehingga elektron pada subkulit 3d juga terlepas ketika terjadi ionisasi selain electron pada subkulit 4s.
c)    Logam murni besi sangat reaktif secara kimiawi dan mudah terkorosi, khususnya di udara yang lembab atau ketika terdapat peningkatan suhu.
d)   Memiliki bentuk allotroik ferit, yakni alfa, beta, gamma dan omega dengan suhu transisi 700, 928, dan 1530oC. Bentuk alfa bersifat magnetik, tapi ketika berubah menjadi beta, sifat magnetnya menghilang meski pola geometris molekul tidak berubah.
e)    Mudah bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti halogen, sulfur, pospor, boron, karbon dan silikon.
f)    Larut dalam asam- asam mineral encer.
g)    Oksidanya bersifat amfoter.
2) Cara Membuat Unsur Besi
Sejumlah besar proses metalurgi menggunakan suhu tinggi untuk mengubah bijih logam menjadi logam bebas dengan cara reduksi. Penggunaan kalor untuk proses reduksi disebut pirometalurgi. Pirometalurgi diterapkan dalam pengolahan bijih besi. Reduksi besi oksida dilakukan dalam tanur sembur (blast furnace), yang merupakan reaktor kimia dan beroperasi secara terus-menerus.
Campuran material (bijih besi, kokas, dan kapur) dimasukkan ke dalam tanur melalui puncak tanur. Kokas berperan sebagai bahan bakar dan sebagai reduktor. Batu kapur berfungsi sebagai sumber oksida untuk mengikat pengotor yang bersifat asam. Udara panas yang mengandung oksigen disemburkan ke dalam tanur dari bagian bawah untuk membakar kokas. Di dalam tanur, oksigen bereaksi dengan kokas membentuk gas CO.
2C(s) + O2(g) → 2CO(g) ΔH = –221 kJ
Reaksinya melepaskan kalor hingga suhu tanur sekitar 2.300°C. Udara panas juga mengandung uap air yang turut masuk ke dalam tanur dan bereaksi dengan kokas membentuk gas CO dan gas H2.
C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g) ΔH = +131 kJ
Reaksi kokas dan oksigen bersifat eksoterm, Kalor yang dilepaskan dipakai untuk memanaskan tanur, sedangkan reaksi dengan uap air bersifat endoterm. Oleh karena itu, uap air berguna untuk mengendalikan suhu tanur agar tidak terlalu tinggi (1.900°C). Pada bagian atas tanur ( 1.000°C), bijih besi direduksi oleh gas CO dan H2 (hasil reaksi udara panas dan kokas) membentuk besi tuang. Persamaan reaksinya:
Fe3O4(s) + 4CO(g) → 3Fe(l) + 4CO2(g) ΔH = –15 kJ
Fe3O4(s) + 4H2(g) → 3Fe(l) + 4H2O(g) ΔH = +150 kJ
Batu kapur yang ditambahkan ke dalam tanur, pada 1.000oC terurai menjadi kapur tohor. Kapur ini bekerja mereduksi pengotor yang ada dalam bijih besi, seperti pasir atau oksida fosfor.
CaCO3(s) Δ→ CaO(l) + CO2(g)
CaO(l) + SiO2(l) →CaSiO3(l)
CaO(l) + P2O5(l) →Ca3(PO4)2(l)
Gas CO2 yang dihasilkan dari penguraian batu kapur pada bagian bawah tanur (sekitar 1.900°C) direduksi oleh kokas membentuk gas CO. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + C(s) → CO(g) ΔH = +173 kJ
Oleh karena bersifat endoterm, panas di sekitarnya diserap hingga mencapai suhu ± 1.500°C. Besi tuang hasil olahan berkumpul di bagian dasar tanur, bersama-sama terak (pengotor). Oleh karena terak lebih ringan dari besi tuang, terak mengapung di atas besi tuang dan mudah dipisahkan, juga dapat melindungi besi tuang dari oksidasi.
Pembuatan baja :
Dibuat dari besi kasar dengan prinsip mengurangi kadar C dan unsur-unsur campuran yang lain. Ada 3 cara :
a) Proses Bessemer :
Besi kasar dibakar dalam alat convertor Bessemer. Dari lubang-lubang bawah dihembuskan udara panas sehingga C dan unsur-unsur lain terbakar dan keluar gas. Setelah beberapa waktu kira-kira ¼ jam dihentikan lalu dituang dan dicetak.
b) Open-hearth process
Besi kasar, besi tua dan bijih dibakar dalam alat open-hearth. Oksida-oksida besi (besi tua, bijih) bereaksi dengan C dan unsur-unsur lain Si, P, Mn terjadi besi dan oksida-oksida SiO2, P2O5, MnO2 dan CO2. dengan demikian kadar C berkurang.
c) Dengan dapur listrik.
Untuk memperoleh baja yang baik, maka pemanasan dilakukan dalam dapur listrik. Hingga pembakaran dapat dikontrol sehingga terjadi besi dengan kadar C yang tertentu.


















 
















3) Pemanfaatan Besi
Besi merupakan logam paling biasa digunakan di antara semua logam, yaitu mengandung 95% dari semua logam yang dihasilkan di seluruh dunia. Besi amat diperlukan, terutama dalam penggunaan seperti: Rel kereta, Perabotan, Alat-alat pertukangan, Alat transportasi, peralatan perang, peralatan mesin, tiang listrik, penangkal petir, pipa saluran,rumah/ gedung menggunakan besi baja sebagai tiang-tiang penahannya, dan Badan kapal untuk kapal besar.
Manfaat besi ternyata tidak terbatas sebagai bahan pembuatan perlengkapan yang sangat membantu kehidupan manusia, tetapi besi juga memainkan peranan yang istimewa dalam daur kehidupan organisme hidup. Besi merupakan salah satu mikronutrien penting bagi makhluk hidup. Besi sebagian besar terikat dengan stabil dalam logam protein (metalloprotein), karena besi dalam keadaan bebas dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang bersifat toksik pada sel.
Besi adalah penyusun utama kelangsungan makhluk hidup dan bekerja sebagai pembawa oksigen dalam hemoglobin. FeSO4 digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapidefisiensi/kekurangan zat besi dan digunakan untuk membuat tinta bubuk. Fe3SO4 digunakan untuk pewarnaan tekstil dan pengetesan aluminium.
4) Warna Nyala Besi

b. Kobal (Co)





1) Sifat Kimia Kobal
a)    Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion dengan biloks +2
b)   Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan pembentukan nitrogen oksida.
c)    Kurang reaktif
d)   Dapat membentuk senyawa kompleks
e)    Senyawanya umumnya berwarna
f)    Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah.
g)    Senyawa–senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.
h)   Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks–kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
i)     Kompleks-kompleks Co(II) dapat dioksidasi menjadi kompleks–kompleks   Co(III)
j)     Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam.
k)   Tahan korosi
2) Cara Membuat Unsur Kobal
Walaupun kobalt relatif jarang terdapat di alam, tetapi dapat ditemukan dalam bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) dalam kadar yang memadai jika diproduksi secara ekonomis. Kobalt bersifat keras, berwarna putih kebiruan, dan banyak digunakan untuk membuat paduan, seperti baja perak (stainless steel). Baja perak merupakan paduan antara besi, tembaga, dan tungsten yang digunakan dalam instrumentasi dan alat-alat kedokteran.


Isotop kobalt digunakan untuk perawatan pasien kanker
 















Gambar 4.6 Isotop kobalt digunakan untuk perawatan pasien kanker
Kobalt utamanya memiliki biloks +2 dan +3, walaupun senyawa kobalt dengan biloks 0, +1, dan +4 juga dikenal. Larutan garam kobalt(II) mengandung ion Co(H2O)62+ yang memberikan warna merah muda. Kobalt dapat membentuk berbagai senyawa koordinasi, seperti ditunjukkan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Senyawa Kobalt dan Biloksnya
Biloks
Senyawa
2
CoSO4, [Co(H2O)6]Cl2, [Co(H2O)6](NO3)2, dan CoS
3
CoF3, Co2O3, K3[Co(CN)6], dan [Co(NH3)6]Cl3
3) Pemanfaatan Kobal
a)        Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor.
b)        Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat, peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan tinggi.
c)        Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.
d)        Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran.
e)        Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi.
f)         Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin,  gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin dan email.
g)        Logam Cobalt mempunyai kekuatan magnetis yang sering digunakan di berbagai sektor industri. Contohnya untuk bahan magnit pada loudspeaker atau mikrofon serta bahan baja tahan karat dan baja magnit.
h)        Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar  penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai agen radiotherapeutic. Cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk. Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali, maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi.
4) Warna Nyala Kobal

c. Nikel (Ni)
1) Sifat Kimia Nikel
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang keras.
2) Cara Membuat Unsur Nikel
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:
a) Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran 25 mm.
b) Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
c) Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak
d) Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.
e) Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.
3) Pemanfaatan Nikel
a)       Pembuatan aloi, electrode baterai, dan keramik
b)  Zat tambahan pada besi tuang dan baja, agar mudah ditempa dan tahan karat
c)       Pelapis besi (pernekel)
d)  Sebagai katalis
4) Warna Nyala Nikel

d. Rutenium (Ru)
1) Sifat Kimia Rutenium
Unsur kimia yang memiliki nomor atom 44. Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal.Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi  (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain.
2) Cara Membuat Unsur Rutenium
Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan bubuk rutenium.  Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan pengelasan busur argon.
3) Pemanfaatan Rutenium
a) 
4) Warna Nyala Rutenium

e. Rodium (Rh)





1) Sifat Kimia Rodium

2) Cara Membuat Unsur Rodium

3) Pemanfaatan Rodium
Radium digunakan dalam memproduksi cat yang menyala dengan sendirinya, sumber netron dan dalam kedokteran. Dalam dunia kedokteran, radium digunakan dalam terapi kanker dan penyakit-penyakit lainnya. Beberapa isotop yang baru saja ditemukan seperti 60Co juga digunakan menggantikan radium dalam aplikasi-aplikasi tersebut. Beberapa sumber ini sangat kuat dan yang lainnya sangat aman digunakan.
4) Warna Nyala Rodium

f. Paladium (Pd)
1) Sifat Kimia Paladium
Unsur ini adalah logam putih  seperti baja, tidak mudah kusam di udara, dengan kerapatan dan titik cair paling rendah di antara logam grup platina. Ketika ditempelkan, paladium bersifat lunak dan bisa ditempa,suhu rendah meningkatkan kekuatan dan kekerasannya.
2) Cara Membuat Unsur Paladium

3) Pemanfaatan Paladium
a)    Digunakan di bidang kedokteran gigi
b)   Pembuatan arloji
c)    Peralatan bedah
d)   Kontak listrik
e)    Dalam bentuk serbuk digunakan sebagai katalis hidrogenasi dan dehidrogenasi.
4) Warna Nyala Paladium

g. Osmium (Os)





1) Sifat Kimia Osmium
Osmium berwarna putih kebiru-biruan, berkilauan, dan rapuh meski pada suhu tinggi. Memiliki titik cair tertinggi dan tekanan uap terrendah pada grup platinum. Logam ini sangat sulit untuk dipakai, tapi osmium serbuk atau bentuk lunaknya dapat membentuk osmium tetroksida, tang merupakan zat oksidator yang sangat kuat dan memiliki bau yang tajam. Tetroksida ini sangat beracun dan mendidih pada suhu 130oC.
2) Cara Membuat Unsur Osmium

3) Pemanfaatan Osmium
Senyawa osmium tetroksida telah digunakan untuk mendeteksi sidik jari dan untuk mewarnai jaringan lemak untuk slide mikroskop. Logam ini hampir selalu digunakan untuk menghasilkan alloy yang sangat keras dengan logam grup platinum lainnya untuk mata pulpen, jarum fonograf, dan kontak listrik.
4) Warna Nyala Osmium

h. Iridium (Ir)
1) Sifat Kimia Iridium
Iridium adalah logam yang paling tahan korosi.Iridium tidak dapat larut dalam asam, tapi larut dalam garam cair seperti NaCl, dan NaCN.
2) Cara Membuat Unsur Iridium

3) Pemanfaatan Iridium
Meskipun kegunaan utamanya adalah sebagai zat pengeras untuk platinum, iridium juga digunakan untuk membuat cawan dan peralatan yang membutuhkan suhu tinggi. Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik.
4) Warna Nyala Iridium

i. Platina (Pt)





1) Sifat Kimia Platina
Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pt dan nomor atom 78.
2) Cara Membuat Unsur Platina

3) Pemanfaatan Platina
Platinum digunakan besar-besaran sebagai perhiasan wanita, kawat, dan bejana untuk aplikasi laboratorium dan banyak instrumen berharga lainnya termasuk termokopel. Platinum juga digunakan untuk bahan kontak listrik, peralatan tahan korosi dan kedokteran gigi.
4) Warna Nyala Platina

j. Hasium (Hs)
1) Sifat Kimia Hasium

2) Cara Membuat Unsur Hasium

3) Pemanfaatan Hasium
a) 
4) Warna Nyala Hasium

k. Meitnerium (Mt)
1) Sifat Kimia Meitnerium

2) Cara Membuat Unsur Meitnerium

3) Pemanfaatan Meitnerium
a) 
4) Warna Nyala Meitnerium

l. Ununnilium (Uun)
1) Sifat Kimia Ununnilium

2) Cara Membuat Unsur Ununnilium

3) Pemanfaatan Ununnilium
a) 
4) Warna Nyala Ununnilium





LOGAM TRANSISI DALAM
A. Lantanida
1. Serium (Se)
a. Sifat Kimia Serium
Cerium adalah logam lunak lembut, ulet, logam besi abu-abu, sedikit lebih keras dari timah, sangat reaktif, mengoksidasi perlahan dalam air dingin dan cepat dalam air panas. Larut dalam asam dan dapat terbakar ketika dipanaskan atau tergores dengan pisau.
b. Cara Membuat Unsur Serium

c. Pemanfaatan Serium
Serium adalah komponen logam alloy alam, yang secara ekstensif digunakan dalam pembuatan alloy piroforik untuk pemantik rokok. Bila serium tidak bersifat radioaktif, pada grade komersialnya yang tidak murni, serium dapat mengandung thorium, yang bersifat radioaktif. Oksida serium merupakan penyusun utama mantel gas yangmenghasilkan cahaya putih bila dipanaskan dengan nyala api dan muncul sebagai katalishidrokarbon dalam oven yang membersihkan secara otomatis yang terintegrasi dengantembok oven untuk mencegah penumpukan residu proses memasak.Ceri sulfat digunakan secara ekstensif dalam analisis kuantitatif volumetri sebagai zatoksidator. Senyawa serium digunakan dalam pembuatan kaca, baik sebagai komponenmaupun sebagai pengawawarna.Oksida serium mulai sering digunakan sebagai zat pemoles kaca sebagai pengganti rouge ,karena daya polesnya lebih cepat. Serium, denganunsur tanah jarang lainnya, digunakandalam menyalakan nbunga api karbon khususnya dalam industri pembuatan film. Jugasangat berguna sebagai katalis dalam proses pemurnian minyak bumi, penerapanmetalurgi dan nuklir.
d. Warna Nyala Serium
2. Praseodimium (Pr)
a. Sifat Kimia Praseodimium
Praseodimium lunak, seperti perak, mudah ditempa. Lebih resisten terhadap korosi dalamudara daripada europium, lantanum, cerium atau neodium, tapi unsur ini membentuk lapisan oksida hijau yang mengelupas bila terpapar dengan udara. Seperti unsur tanah jarang lainnya, unsur ini harus disimpan terlindung dari sinar matahari, dalam minyak mineral atau plastik bersegel.
b. Cara Membuat Unsur Praseodimium
Tekhnik ekstraksi pelarut dan pertukaran ion telah mengarah pada isolasi yang lebihmudah untuk unsur tanah jarang, sehingga biaya pun bisa ditekan pada beberapa tahunterakhir. Praseodimium dapat dibuat dengan beberapa metode, seperti reduksi kalsiumterhadap senyawa praseodimium korida atau florida anhidrat.
c. Pemanfaatan Praseodimium
Logam alloy alam, digunakan sebagai pemantik rokok, mengandung logam praseodimium sebanyak 5%. Oksida unsur tanah jarang, termasuk Pr2O3 adalah di antarazat yang paling banyak dihasilkan. Bersamaan dengan unsur tanah jarang lainnya, praseodimium digunakan bahan inti pada busur bunga api karbon yang digunakan dalamindustri pembuatan film untuk penerangan studio dan proyeksi. Garam praseodimiumdigunakan untuk mewarnai kaca dan enamel; ketika dicampur dengan bahan tertentulainnya, praseodimium menghasilkan warna kuning bersih yang kuat dan tidak lazim padakaca. Kaca didymium, yang mana praseodimium adalah penyusunnya, adalah pewarnauntuk pelindung mata tukang las.
d. Warna Nyala Praseodimium
3. Neodimium (Nd)
a.  Sifat Kimia Neodimium
Neodimium memiliki kilau logam seperti perak. Merupakan salah satu unsur tanah jarangyang lebih reaktif dan mudah mengusam di udara, membentuk oksida yang mengelupasdan memudahkan teroksidasi. Karenanya, harus dilindungi dari matahari dalam minyak mineral atau material plastik bersegel. Neodimium terdapat dalam dua bentuk allotrop,dengan transformasi struktur dari heksagonal ganda menjadi kubus berpusat badan pada suhu 863oC.
b. Cara Membuat Unsur Neodimium
Neodimium dapat diperoleh dengan memisahkan garam neodimium dari unsur tanah jarang lainnya dengan tekhnik pertukaran ion atau ekstraksi pelarut. Dapat pula denganmereduksi halida anhidratnya seperti NdF3 dengan logam kalsium. Tekhnik pemisahanlainnya pun masih memungkinkan.
c. Pemanfaatan Neodimium
Neodymium adalah salah satu bahan kimia langka, yang dapat ditemukan di rumah-rumah dalam peralatan seperti televisi warna, lampu neon, lampu hemat energi dan kacamata. Semua bahan kimia jarang memiliki sifat sebanding. Nedymium adalah salah satu dari beberapa logam paduan yang biasa digunakan dalam batu api ringan. Yang paling penting adalah neodybium paduan, besi dan boron (NIB), ditemukan untuk membuat magnet permanen yang sangat baik. Magnet ini merupakan bagian dari komponen kendaraan modern, digunakan dalam penyimpanan data komputer dan pengeras suara. Neodymium digunakan dalam pewarnaan gelas (kaca didymium) mampu menyerap sorotan natrium kuning api. Kaca semacam ini digunakan untuk melindungi mata tukang las. Hal ini juga digunakan untuk kaca nuansa warna ungu yang menarik.
d. Warna Nyala Neodimium

4. Prometium (Pm)
a. Sifat Kimia Prometium
Promethium merupakan pemancar beta yang lunak; meski tidak ada sinar gamma yangdipancarkan, radiasi sinar X dapat dihasilkan ketika partikel beta mengenai unsur  bernomor atom tinggi. Dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani Promethium. Garam promethium menyala luminesens dalam gelap dengan kilau kehijauan atau biru pucat,karena radioaktivitasnya yang tinggi. Metode pertukaran ion mengarahkan pembuatan 10 gram promethium dari limbah yang dihasilkan bahan bakar reaktor atom pada tahun1963. Hanya sedikit saja yang diketahui tentang sifat-sifat logam promethium. Ada dua bentuk allotrop promethium.
b. Cara Membuat Unsur Prometium
Penelitian terhadap unsur ini di bumi hampir tidak berhasil, dan sekarang tampak bahwa promethium memang sudah menghilang dari kerak bumi. Promethium, bagaimanapun,dikenali dalam spektrum bintang HR465 di Andromeda. Unsur ini baru saja terbentuk di permukaan bintang, dengan isotop promethium dengan masa waktu paruh terpanjangyakni 17.7 tahun. Tujuh belas isotop promethium dengan kisaran massa atom 134 - 155 pun sudah dikenali. Promethium 147, dengan masa paruh waktu 2.6 tahun, adalah isotopyang paling umum digunakan. Promethium 145 adalah isotop dengan masa hidup palinglama dan memiliki aktivitas jenis 940 Ci/gram.
c. Pemanfaatan Prometium
Prometium sebagian besar digunakan untuk tujuan penelitian. Hal ini dapat digunakan sebagai sumber radiasi beta pada cat bercahaya, dalam baterai nuklir untuk peluru kendali, jam tangan, alat pacu jantung dan rados, dan sebagai sumber cahaya untuk sinyal. Ada kemungkinan bahwa di masa depan akan digunakan sebagai sumber X-ray portabel.
d. Warna Nyala Prometium

5. Samarium (Sm)
a. Sifat Kimia Samarium
Samarium memiliki kilau perak yang terang dan relatif stabil di udara. Ada tiga perubahan kristalnya dengan suhu transformasi 734oC dan 922oC. Logam ini terbakar diudara pada suhu 150oC. Samarium sulfide memiliki stabilitas suhu tinggi yang baik danefisiensi termoelektrik hingga 1100oC.
b. Cara Membuat Unsur Samarium
Samarium ditemukan bersama dengan unsur tanah jarang lainnya dalam banyak mineral,termasuk monazit dan bastnasite, yang merupakan sumber komersial. Promethiumterdapat dalam monazit dengan kandungan 2.8%. Meski alloy alam mengandung 1%logam samarium, telah lama digunakan, namun samarium baru bisa dihasilkan dalamkeadaan murni dewasa ini. Tekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telahmenyederhanakan pemisahan unsur tanah jarang antara satu dan lainnya; bahkan tekhnik terbaru, yakni deposisi elektrokimia, menggunakan larutan elektrolitik litium sitrat danelektroda raksa, dikatakan sebagai cara yang sederhana, cepat dan sangat spesifik untuk memisahkan unsur tanah jarang. Logam samarium dapat dihasilkan dengan mereduksioksida samarium dengan lantanum.
c. Pemanfaatan Samarium
Samarium, bersama dengan unsur tanah jarang lainnya, digunakan untuk pencahayaan busur bunga api karbon yang digunakan dalam industri pembuatan film. SmCo5 telah digunakan dalam pembuatan bahan magnet permanen yang baru dengan resistensi tertinggi terhadap proses demagnetisasi dari semua material yang ada. Dikatakan bahwadaya koersif intrinsiknya setinggi 2200 kA/m. Samarium oksida telah digunakan dalamkaca optic untuk menyerap infra merah. Samarium digunakan sebagai dopan Kristalkalsium fluorida yang dipakai dalam laser optik atau laser. Senyawa samarium bertindak sebagai pembuat peka fosfor tereksitasi dalam infra merah; oksidanya menghambat sifatkatalitik dalam proses dehidrasi dan dehidrogenasi etil alkohol. Samarium digunakandalam kaca penyerap infra merah dan penyerap neutron dalam reaktor nuklir.
d. Warna Nyala Samarium

6. Eopium (Eu)
a. Sifat Kimia Eopium
Seperti unsure tanah jarang lainnya, kecuali lanthanum, europium terbakar di udara padasuhu 150oC - 180oC. Europium sekeras timbale dan cukup mudah ditempa. Ia termasuk unsure tanah jarang yang paling reaktif, dan teroksidasi dengan cepat di udara.Menyerupai reaksi kalsium dalam air. Bastnasit dan monazit adalah bijih utama yangmengandung europium.
b. Cara Membuat Unsur Eopium
Europium sekarang dibuat dengan mencampurkan Eu2O3 dengan logam lentanum berlebih10% dan memanaskan campuran ini dalam cawan tantalum pada kondisi vakum. Unsur ini didapatkan sebagai padatan logam berwarna putih seperti perak pada dinding cawan.
c. Pemanfaatan Eopium
Oksida europium sekarang digunakan secara luas sebagai aktivator fosfor dan yttriumvanadat-teraktivasi europium digunakan secara komersial sebagai fosfor merah padatabung televisi berwarna. Plastik yang diberi dopan europium telah digunakan sebagaimaterial laser. Dengan perkembangan tekhnik pertukaran ion dan proses khusus, hargalogam menjadi berkurang dalam beberapa tahun.
d. Warna Nyala Eopium

7. Gadolinium (Gd)
a. Sifat Kimia Gadolinium
Sebagaimana unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan, berkilau seperti logam, dan mudah ditempa. Pada suhu kamar, gadolinium mengkristaldalam bentuk heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Selama pemanasanhingga 1235oC, gadolinium alfa berubah menjadi bentuk beta yang memiliki struktur kubus berpusat badan.Logam ini relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab danmembentuk lapisan oksida yang menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah mengelupas dan akhirnya membuka lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi.Logam ini bereaksi lambat dengan air dan mudah larut dalam asam encer.Gadolinium memiliki daya tangkap neutron termal tertinggi dari semua unsur (49000 barn).
b. Cara Membuat Unsur Gadolinium
Gadolinium ditemukan dalam beberapa mineral lainnya, termasuk monasit dan bastnasit,keduanya merupakan sumber yang sangat komersial. Dengan perkembangan metode pertukaran ion dan ekstraksi pelarut, ketersediaan dan harga gadolinium dan unsur logamradioaktif yang jarang ditemukan menjadi terjangkau. Gadolinium dapat dibuat denganmereduksi garam anhidrat fluorida dengan logam kalsium.
c. Pemanfaatan Gadolinium
Batuan gadolinium yang berwarna merah delima digunakan dalam penerapan gelombangmikro dan senyawa gadolinium digunakan sebagai senyawa fosfor pada televisi berwarna.Logam ini memiliki sifat superkonduktif yang tidak lazim. Pada konsentrasi serendah 1%,gadolinium bisa meningkatkan kemampuan alloy besi, khrom, dan alloy yang terkait, juga memningkatkan ketahanan terhadap oksidasi. Gadolinium etil sulfat memiliki sifat noise yang sangat rendah, sehingga bisa digunakandalam menambah kinerja amplifier, seperti maser(alat pengukur elektro magnet)Gadolinium bersifat feromagnetis. Gadolinium memiliki pergerakan magnet yang sangattinggi dan unik, dan untuk suhu Curie (suhu di mana sifat feromagnetisme menghilang)hanyalah pada suhu kamar, yang artinya gadolinium bisa digunakan sebagai komponenmagnet yang bisa mendeteksi panas dan dingin.
d. Warna Nyala Gadolinium
8. Terbium (Tb)
a. Sifat Kimia Terbium
Terbium cukup stabil di udara. Merupakan logam berwarna abu-abu keperak-perakan,mudah ditempa, ductile, dan cukup lunak untuk bisa dipotong dengan sebilah pisau. Adadua kristal modifikasi yang dikenal, dengan transformasi suhu 1289oC. Ada 21 isotopdengan massa atom bervariasi dari 145 hingga 165. Oksida terbium berwarna coklat ataumarun gelap.
b. Cara Membuat Unsur Terbium
Terbium telah diisolasi hanya dalam beberapa tahun terakhir seiring perkembangantekhnik pertukaran ion untuk pemisahan unsur radioaktif. Seperti halnya dengan unsur radio aktif lainnya, terbium dapat dihasilkan dengan mereduksi garam anhidrat kloridadengan logam kalsium dalam cawan tantalum. Pengotor kalsium dan tantalum dapatdihilangkan dengan pencairan ulang pada kondisi vakum. Metode isolasi lainnya punmasih memungkinkan.
c. Pemanfaatan Terbium
 Natrium terbium borat digunakan dalam peralatan elektronik. Oksida terbium memiliki potensi untuk digunakan sebagai aktivator fosfor hijau pada tabung televisi berwarna.Oksida ini bisa digunakan dengan ZrO2 sebagai stabiliser kristal pada sel bahan bakar yang beroperasi pada suhu tinggi. Ada pula kegunaan lainnya.
d. Warna Nyala Terbium
9. Disprosium (Dy)
a. Sifat Kimia Disprosium
Unsur ini memiliki kilau logam perak yang terang. Relatif stabil di udara pada suhukamar,  dan dapat dilarutkan dengan asam mineral yang encer maupun yang pekat. Logamini cukup lunak untuk bisa dipotong dengan pisau dan bisa dipakai dalam pembuatanmesin tanpa adanya percikan api bila tidak digunakan pada suhu tinggi. Sejumlah kecil pengotor dapat sangat mempengaruhi sifat fisiknya.
b. Cara Membuat Unsur Disprosium

c. Pemanfaatan Disprosium
Untuk saat ini, kita belum tahu banyak mengenai kegunaan disprosium. Disprosiummemiliki penyerapan neutron termal secara nuklir dan titik cair yang cukup tinggi,memungkinkan untuk digunakan metalurgi sebagai alloy baja tahan karat yang diterapkankhusus dalam pengontrolan nuklir. Semen yang mengandung nikel dan oksida disprosiumtelah digunakan untuk mendinginkan batang reaktor nuklir. Semen ini menyerap neutrontanpa membengkak atau berkontraksi dengan kondisi tembakan nuklir secara kontinu.Bila dikombinasikan dengan vanadium dan unsur langka lainnya, disprosium telahdigunakan dalam pembuatan bahan laser. Disprosium-kadmium kalkogenida, sebagaisumber radiasi infra merah, telah digunakan untuk mempelajari reaksi kimia.
d.  Warna Nyala Disprosium
10. Holmium (Ho)
a. Sifat Kimia Holmium
Holmium murni memiliki kilau perak yang terang. Relatif lunak dan bisa ditempa, stabildi udara kering pada suhu kamar, tapi mudah teroksidasi dalam udara lembab dan suhutinggi. Logam ini memiliki sifat magnetik yang tidak lazim. Beberapa kegunaannya telahditemukan. Unsur ini, seperti unsur radioaktif lainnya, memiliki tingkat toksisitas akutyang rendah.
b. Cara Membuat Unsur Holmium

c. Pemanfaatan Holmium
Paduan holmium digunakan sebagai konsentrator fluks magnetik untuk menciptakan medan magnet terkuat yang dihasilkan secara artifisial. Hal ini juga digunakan dalam reaktor nuklir untuk batang kendali nuklir. Holmium oksida digunakan sebagai pewarna gas kuning.
d. Warna Nyala Holmium
11. Erbium (E)
a. Sifat Kimia Erbium
Erbium murni lunak dan mudah ditempa. Berwarna ptuih perak dengan kilau logam.Seperti halnya unsur radioaktif lainnya, sifat-sifatnya sangat tergantung pada keberadaan jumlah pengotor. Logam ini cukup stabil di udara dan tidak teroksidasi secepat unsur-unsur radioaktif lainnya. Terdapat di alam sebagai campuran dari enam isotop, yangsemuanya bersifat stabil. Ada pula sembilan isotop radioaktif lainnya yang telah dikenali.Tekhnik produksi erbium terbaru, menggunakan reaksi pertukaran ion, telahmenghasilkan unsur radioaktif dan senyawanya dengan biaya yang lebih murah.Kebanyakan oksida unsur radioaktif memiliki pita penyerapan yang tajam pada panjanggelombang sinar tampak, ultraviolet, dan infra merah dekat. Sifat-sifat ini bergabungdengan struktur elektroniknya, memberikan warna pastel yang indah pada kebanyakangaram radioaktif.
b. Cara Membuat Unsur Erbium

c. Pemanfaatan Erbium
Erbium memiliki kegunaan metalurgi dan nuklir. Bila ditambahkan dengan vanadium,sebagai contoh, erbium akan mengurangi tingkat kekerasan dan memperbaiki kemampuantempanya. Oksida erbium memberikan warna merah muda dan telah banyak digunakansebagai pewarna pada kaca dan pelapis enamel porselen.
d. Warna Nyala Erbium
12. Tulium (Tm)
a. Sifat Kimia Tulium
Tulium dapat diisolasi dengan mereduksi oksida tulium dengan logam lantanum ataudengan logam kalsium dalam wadah tertutup. Unsur ini berwarna abu-abu keperakan,lunak, mudah ditempa dan bisa dipotong dengan pisau. Telah dikenali 25 isotop denganmassa atom berkisar dari 152 hingga 176. Tulium alamiah yakni murni terdiri dari isotop 169 Tm, yang cukkup stabil.
b. Cara Membuat Unsur Tulium

c. Pemanfaatan Tulium
Oleh karena harganya yang cukup mahal, belum banyak diketahui kegunaan dari tulium. 169 Tm yang ditembak dalam sebuah reaktor nuklir, bisa digunakan sebagai sumber radiasisinar X pada peralatan yang bisa dibawa kemana-mana. 171 Tm juga berpotensi untuk digunakan sebagai sumber energi. Tulium alam juga berguna dalam ferit (bahan magnetik keramik) yang digunakan dalam peralatan mikrowave, dan bisa digunakan untuk prosesdoping fiber laser. Seperti halnya anggota lantanida lainnya, tulium memiliki tingkattoksistas akut dari rendah hingga sedang. Unsur ini harus ditangani dengan hati-hati.
d. Warna Nyala Tulium

13. Iterbium (Yb)
a. Sifat Kimia Iterbium
Iterbium memilliki kilau perak yang terang, lunak, mudah ditempa. Meski demikian,unsur ini cukup stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup untuk melindunginyadari udara dan kelembaban. Iterbium dapat dilarutkan dengan asam mineral encer dan pekat, dan bereaksi erlahan dengan air. Iterbium memiliki btiga bentuk allotrop dengantitik transformasi pada suhu -13oC dan 795oC. Bentuk beta terdapat pada suhu kamar,kristal berpusat muka; sedangkan bentuk gamma terbentuk pada suhu tinggi, danmerupakan kubus berpusat badan. Fase kubus berpusat badan iterbium lainnya baru -barusaja ditemukan stabil pada tekanan tinggi pada suhu kamar. Bentuk beta memilikikonduktivitas seperti logam, tetai sifat ini menjadi semikonduktor ketika tekanan naik hingga 16000 atm. Hambatan listrik naik sepuluh kali lipat ketika tekanan naik ke 39000atm ; dan hambatan ini turun 10% dari hambatan pada tekanan dan suhu standar, ketikatekanan mencapai 40000 atm. Iterbium alamiah terdiri dari tujuh isotop stabil; diketahuiada tujuh isotop lainnya yang tidak stabil.
b. Cara Membuat Unsur Iterbium
Iterbium terdapat bersama unsur radioaktif lainnya dalam sejumlah mineral langka.Didapatkan secara komersial dari pasir monazit, dengan kadar 0.03%. Perkembangantekhnik pertukaran ion dan ekstraksi pelarut telah menyederhanakan pemisahan unsur radioaktif antara satu dan lainnya.
Unsur ini dibuat pertama kali oleh Klemm dan Bonner pada tahun 1937 denganmereduksi iterbium trklorida dengan kalium. Namun, logam ini tercampur dengan KCl.Daane, Dennison dan Spedding membuat iterbium yang lebih murni pada tahun 1953,yang dengan demikian bisa menetapkan sifat fisika dan kimianya.
c. Pemanfaatan Iterbium
Logam iterbium memiliki kegunaan untuk meningkatkan sifat baja tahan karat yangdigunakan dalam proses penggilingan padi. Salah satu isotop dilaporkan telah digunakansebagai sumber radiasi pengganti untuk mesin sinar X yang bisa dibawa ke mana-mana,yakni ketika tidak tersedia sumber listrik. Beberapa kegunaan lainnya telah ditemukan.
d. Warna Nyala Iterbium
14. Lutessium (Lu)
a. Sifat Kimia Lutessium
Lutesium terdapat dalam jumlah yang sangat kecil pada semua mineral yang mengandungyttrium dan juga pada monazit dengan kandungan 0.003% , yang merupakan sumberyangkomersial. Telah diisolasi menjadi keadaan murni baru pada beberapa tahun terakhir danmerupakan unsur yang paling sulit dipisahkan. Lutesium bisa didapat dengan mereduksiLuCl3 anhidrat atau LuF3 dengan unsur alkali atau alkali tanah. Unsur ini berwarnaputihkeperak-perakan dan relatif stabil di udara. 176 Lu terdapat di alam sebanyak 2.6% dan 175 Lu (97.4%). Lutesium memiliki masa paruh waktu sekitar 3 x 1010 tahun.
b. Cara Membuat Unsur Lutessium

c. Pemanfaatan Lutessium
 Nuklida lutesium yang stabil, yang memancarkan radiasi beta murni setelah aktivasineutron termal, dapat digunakan sebagai katalis dalam proses pemecahan, hidrogenasidan polimerisasi. Secara nyata, tidak ada kegunaan lain lutesium yang telah ditemukan.
d. Warna Nyala Lutessium

B. Aktinida
Aktinida adalah kelompok unsure kimia yang mencakup 15 unsur antara actinium dan lawrensium pada table periodic, dengan nomor atom antara 89 sampai dengan 103. Seri ini dinamakan menurut unsure actinium. Penggolongan unsure dalam golongan aktinida berdasar atas sub kulit 5f. unsure-unsur kelompok aktinida adalah radioaktif, dengan hanya actinium, torium dan uranium yang secara alami ditemukan dikulit bumi.


1. Torium (Th)
a. Sifat Kimia Torium
Torium murni merupakan logam putih seperti perak yang stabil di udara dan kilapnya dapat bertahan beberapa bulan. Ketika bereaksi dengan oksida, torium pelan-pelan memudarkan di udara menjadi keabu-abuan yang akhirnya menjadi hitam. Torium oksida mempunyai titik-lebur dari 33000C, paling tinggi dari semua oksida. Torium sukar bereaksi dengan air, dan sukar terurai dalam asam, kecuali asam klorida. Ketika dipanaskan di udara, bubuk torium menyala dan terbakar dengan nyala putih.
b. Cara Membuat Unsur Torium
Untuk mendapatkan thorium maka harus dilakukan pengekstraksian pasir monazite dengan proses yang bertingkat dan kompleks. Terlebih dahulu monazite dilarutkan dalam asam sulfat panas (H2SO4) 98%. Thorium akan terekstraksi sebagai residu yang tak terlarutkan dalam fase organik yang berisi amina. Kemudian langkah berikutnya dilakukan pemisahan dengan menggunakan ion seperti nitrat, klorida, hidroksida, atau karbonat. Proses pemisahan ini akan menghasilkan thorium dalam bentuk cair. Proses selanjutnya adalah presipitasi atau penguapan thorium cair agar bisa menjadi serbuk.
c. Pemanfaatan Torium
1)   Menyiapkan “ mantel Welsbach”, untuk lampu gas jinjing. Mantel ini terdiri torium oksida (ThO2) dengan 1% serium oksida dan bahan lain yang bercahaya dengan cahaya yang menyilaukan ketika terjadi panas pada nyala gas.
2)   Campuran logam magnesium, memberikan hambatan tinggi dan ketahanan terhadap tempetatur tinggi.
3)   Pelindung kawat tungsten yang digunakan pada peralatan elektronik sebab mempunyai suatu fungsi kerja yang rendah dan pancaran electron yang tinggi.
4)   Oksida torium digunakan untuk kendali ukuran butir tungsten pada lampu listrik
5)   Kacamata yang mengandung oksida torium mempunyai suatu indeks refraksi tinggi dan difraksi rendah yang kemudian digunakan untuk lensa kamera mutu tinggi dan instrumen yang ilmiah
6)   Oksida torium merupakan katalisator untuk konversi amoniak ke asam nitrat, pembuat asam sulfat.
7)   Sumber energi nuklir. Meskipun tidak cenderung membelah sendiri, torium-232 akan menyerap inti menghasilkan torium-233 yang meluruh menjadi Pa-233 dan U-233.
d. Warna Nyala Torium

2. Protaktinium (Pa)
a. Sifat Kimia Protaktinium

b. Cara Membuat Unsur Protaktinium
Unsur ini dapat diisolasi dari residu setelah ekstraksi uranium dari pitchblende, tetapi sulit ditangani kecuali dalam larutan fluorida dimana ia dapat membentuk kompleks. Dalam kebanyakan larutan asam lainnya, proaktinium terhidrolisis menghasilkan polimer dan koloid yang teradsorbsi dan mengendap. Senyawaan Pav yang diketahui umumnya mirip dengan senyawaan Ta. Contoh, Pa2Cl10, Pa2O5, PaF6-, PaF72-,PaF83-.
c. Pemanfaatan Protaktinium
Tidak ada penggunaan komersial atau industry dari protactinium berkaitan dengan kelangkaannya, biaya, dan radiotoksisitasnya. Penggunaan hanya sebatas untuk aktivitas riset ilmiah.
d. Warna Nyala Protaktinium
3. Uranium (U)
a. Sifat Kimia Uranium
Uranium adalah unsur yang terjadi secara alami yang dapat ditemukan di dalam semua batu karang, tanah, dan air.
b. Cara Membuat Unsur Uranium
Unsur uranium diperoleh kembali dari larutan dengan cara :
1)  Ekstraksi uranit nitrat ke dalam dietil eter atau isobutimetiketon dengan menambahkan garam (dapat NH4+, Ca2+, atau Al3+ nitrat) sebagai salting out untuk menaikkan angka banding ekstraksi. Tetapi untuk ekstraksi dengan menggunakan tributilfosfat dalam kerosen tidak diperlukan salting out.
2)  Pencucian dengan asam nitrat encer untuk menghilangkan pekarut organik.
3)  Pengendapan dengan ammonia diperoleh U3O8 atau UO3.
Oksida-oksida uranium yang utama adalah UO3 (Kuning jingga), U3O8 (hitam), UO2 (coklat).
Pembuatan Uranium
Senyawaan UO3 dibuat dengan pemanasan hidrat oksida terutama UO2(OH)2.H2O yang diperoleh dari penambahan NH4OH pada larutan UO22+.
Oksida-oksida lainnya diperoleh dengan reaksi :
3UO3                          U3O8 +  ½ O2
UO3 +  CO                    UO2 + CO2
Semua oksida larut dalam asam nitrat menghasilkan uranit nitrat UO2(NO3)2.nH2O.
c. Pemanfaatan Uranium
1)   Sebagai bahan bakar inti
2)   Uranium nitrat digunakan untuk toner fotografi
3)   Uranium sulfat digunakan dikimia analisa
4)   Dalam dunia kesehatan untuk info diagnostik anatomi dan fungsi organ
5)   Uranil asetat dan uranil fosfat digunakan sebagai titik di mikroskop transmisi electron untuk meningkatkan perbedaan dari specimen biologi di bagian ultra tipis dan negative strain dari virus, organel sel terisolasi dan makromolekul
6)   Pada pemeliharaan makanan untuk menghambat pertumbuhan akar setelah panen
7)   Uranium dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa
d. Warna Nyala Uranium
4. Neprunium (Np)
a. Sifat Kimia Neprunium
Plutonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pu dan nomor atom 94. Ia merupakan unsur radioaktif transuranium yang langka dan merupakan logam aktinida dengan penampilan berwarna putih keperakan. Ketika terpapar dengan udara, ia akan mengusam oleh karena pembentukan plutonium (IV) oksida yang menutupi permukaan logam. Unsur ini pada dasarnya memiliki enam alotrop dan empat keadaan oksidasi. Ia bereaksi dengan karbon, halogen, nitrogen, dan silikon. Ketika terpapar dengan kelembaban udara, ia akan membentuk oksida dan hidrida dengan volume 70% lebih besar dan menjadi bubuk yang dapat menyala secara spontan. Ia juga merupakan racun radiologis yang dapat berakumulasi dalam sumsum tulang. Oleh karena sifat-sifat seperti inilah, proses penanganan plutonium cukup berbahaya, walaupun tingkat toksisitas keseluruhan logam ini kadang-kadang terlalu dibesar-besarkan.
b. Cara Membuat Unsur Neprunium
Isolasi plutonium dari unsur-unsur bahan bakar uranium dapat dilakukan secara ekstraksi yang melibatkan beberapa prosedur antara lain :
1) Penghilangan produk fisik yang sangat radioaktif yang dihasilkan serentak dalam jumlah yang sama.
2) Perolehan kembali uranium
3) Pengawasan operasi kimia dilakukan jarak jauh karena bahaya radiasi
c. Pemanfaatan Neprunium
Tidak ada penggunaan komersial utama dari neptunium, walaupun neptunium-237 digunakan kebagai komponen dalam instrument pendeteksi netron. Neptunium-237 dapat juga digunakan untuk membuat plutonium-238 (dengan penyerapan suatu netron). Neptunium bisa dipertimbankan untuk digunakan pada senjata nuklir, walaupun tidak ada Negara yang diketahui menggunakan neptunium untuk membuat bahan peledak berbahan nuklir.
d. Warna Nyala Neprunium

5. Plutonium (Pu)
a. Sifat Kimia Plutonium
Sebuah logam berat, beracun berwarna putih keperakan dan radioaktif alami.
b. Cara Membuat Unsur Plutonium

c. Pemanfaatan Plutonium
Plutonium dan beberapa isotopnya memegang peranan penting dalam bidang teknologi nuklir. Pu digunakan untuk bahan bakar dalam reactor daya dan pembiak, bahan perunut pada pengeboran sumur minyak, kalibrasi peralatan, bahan pembuatan baterai nuklir berumur panjang, stasiun cuaca terpencil, rambu navigasi, dan bahan pembuatan senjata nuklir.
d. Warna Nyala Plutonium
6. Amerisium (Am)
a. Sifat Kimia Amerisium
Unsur bernomor atom 114 akan terletak di bawah Pb dalam tabel periodik (.....7p2) dan variasi estimasi dibuat untuk sifat-sifat fisik dan kimia atas dasar besarnya jari-jari ionik. 114Uuq diharapkan mempunyai temperatur leleh yang lebih tinggi, mempunyai ukuran lebih besar dan lebih mudah dioksidasi daripada Pb. Selain itu energi matching antara orbital 7s dan 7p tidak dekat, keadaan tetravalent (hibridisasi sp3) akan direduksi. Sehingga divalent atau mungkin heksavalen berperilaku sama.
b. Cara Membuat Unsur Amerisium

c. Pemanfaatan Amerisium
Sumber ionisasi untuk smoke detector dan Am-241 sebagai sumber sinar γ.
d. Warna Nyala Amerisium

7. Curium (Cm)
a. Sifat Kimia Curium

b. Cara Membuat Unsur Curium

c. Pemanfaatan Curium
Penggunaan kurium hanya terbatas untuk keperuan tertentu. Kurium digunakan sebagai sumber tenaga thermoelektrik, juga sebagai sumber partikel alpha untuk spectrometer X-Ray proton alpha I Mars.
d. Warna Nyala Curium
8. Berkelium (Bk)
a. Sifat Kimia Berkelium

b. Cara Membuat Unsur Berkelium

c. Pemanfaatan Berkelium
Berkelium adalah radioaktif, hanya terdapat dalam jumlah yang sangat kecil, penggunaannya seakan tidak ada.
d. Warna Nyala Berkelium
9. Kaltifornium (Cf)
a. Sifat Kimia Kaltifornium

b. Cara Membuat Unsur Kaltifornium

c. Pemanfaatan Kaltifornium
Penggunaan kalifornium hanya untuk keperluan tertentu. Bahan bakar dari Cf-252 digunakan sebagai fragmen sumber fisi untuk tujuan penelitian. Kalifornium merupakan sumber netron yang baik, digunakan untuk deteksi emas dan perak.
d. Warna Nyala Kaltifornium
10. Ensteinium (Es)
a. Sifat Kimia Ensteinium

b. Cara Membuat Unsur Ensteinium

c. Pemanfaatan Ensteinium
Einsteinium belum banyak diketahui kegunaannya.
d. Warna Nyala Ensteinium
11. Fermium (Fm)
a. Sifat Kimia Fermium
Dihasilkan dari 235U yang bergabung dengan 17 neutron pada ledakan bom hydrogen. 253Fm, dapat dihasilkan dari penembakan neutron pada 239Pu. Fermium adalah logam radioaktif dengan isotop stabil adalah 257Fm dengan waktu paruh 100,5 hari.
b. Cara Membuat Unsur Fermium

c. Pemanfaatan Fermium
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari fermium.
d. Warna Nyala Fermium

12. Mandelevium (Md)
a. Sifat Kimia Mandelevium
Termasuk unsure logam dengan bilangan oksidasi : 2,3. Mendelevium merupakan salah satu transuranium yang berasal dari tembakan antara einstenium-253 dengan partikel alfa dalam sebuah cyclotron.
b. Cara Membuat Unsur Mandelevium

c. Pemanfaatan Mandelevium
Kegunaan dari mendelevium belum diketahui.
d. Warna Nyala Mandelevium

13. Nobelium (No)
a. Sifat Kimia Nobelium
Nobelium dihasilkan dari penembakan kurium oleh karbon-13 yang kemudian dihasilkan 254No dengan waktu paruh 55 detik. Terakhir dihasilkan isotop nobelium dengan waktu paruh 10 menit pada 8,5 MeV dengan penembakan 244Cm oleh 13C. merupan unsure logan demgan bilangan oksidasi : 2,3
b. Cara Membuat Unsur Nobelium

c. Pemanfaatan Nobelium
Belum banyak diketahui tentang penggunaan nobelium
d. Warna Nyala Nobelium
14. Lawrensium (Lw)
a. Sifat Kimia Lawrensium
Unsur ini dihasikan dengan menembakan ion boron-10 dan 11 pada kalifornium. Lawrensium termasuk unsure lohgam dengan bilangan oksidasi 3
b. Cara Membuat Unsur Lawrensium

c. Pemanfaatan Lawrensium
Hingga saat ini belum diketahui kegunaan dari lawrensium
d. Warna Nyala Lawrensium















1 komentar:

  1. Casino Player's Guide to Choosing A Casino App - JtmHub
    Casino Player's 경상남도 출장마사지 Guide to Choosing A Casino App - See all casino player's choices, promotions, 나주 출장마사지 and how to 울산광역 출장안마 choose 충청남도 출장마사지 your favorite 문경 출장마사지 slot machine.

    BalasHapus